Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

LITERASI NEWS

SDN 02 KOTONOPAN BANGUN LOKAL, TANAH BERBUKIT

SDN 02 KOTONOPAN
BANGUN LOKAL, TANAH BERBUKIT
PASAMAN, HALUAN-------- Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Kotonopan Saiyo membutuhkan bantuan instansi pemerintahan yang memiliki ekskavator untuk membantu mendatarkan tanah yang akan dijadikan lokasi pembangunan sekolah.

Sekolah yang terletak di kampung Wakil Ketua DPRD Pasaman, Bonna Lubis itu, kekurangan lokal. Namun, ketika dana pembangunan lokal dikucurkan, lokasi pun tidak siap bangun. “Kami punya lokasi pembangunan lokal baru. Namun, karena sekolah ini terletak di perbukitan, tanah yang ada masih berbukit-bukit. Harus didatarkan terlebih dahulu,” ujar Kiwanuddin, Kepala SDN 02 Kotonopan didampingi Kepala TU M. Ikhwan.

Ia menambahkan, pihak sekolah ingin melakukan penambahan lokal akan tetapi terkendala pada tanah. Tanah yang ingin dijadikan lokasi pembangunan itu, berada di perbukitan.

Keingin warga setempat untuk pembenahan sekolah sangat tinggi. Dulu, pernah dilakukan gotong royong warga untuk mendatarkan lokasi. Tentu saja menghandalkan tenaga manual sangat terbatas.

Kami berharap betul pada pihak pemerintah untuk membantu kami melakukan perataan lokasi agar cepat terlaksana pembagunan sekolah ini. Pemerintah kita menyediakan anggaran untuk pembagunan lokal, bahkan masyarakat pun ikut serta mendukung pembagunan sekolah. Orang tua murid menyumbang kepada sekolah melalui komite sekolah untuk dana pemerataan lahan itu sudah hampir 30 persen,” pungkasnya.

Saat ini, SDN 02 Kotonopan memiliki 135 orang murid. Jumlah guru sebanyak 13 orang, terdiri dari 6 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), tenaga honorer  sebanyak 6 orang dan honor daerah 1 orang. Sementara itu, jumlah lokal sebanyak 8 ruang. “Kita kekurangan ruangan untuk ruangan kepala sekolah, majelis guru dan musholla,” sebutnya.

SDN 02 Kotonopan Saiyo pernah meraih prestasi bagian akademik sebagai juara 1 nilai Ujian Nasional (UN) tingkat sekolah dasar se Kecamatan Rao Utara dan juara 2 cerita bergambar (cergam), dan prestasi lainnya.

Kiwanuddin berharap, sebagai sekolah yang jauh dari pusat kecamatan, yang dibutuhkan pertama sekali adalah jaringan komunikasi. Kalau jaringan komunikasi sampai ke sekolah, maka koordinasi dan akses informasi ke pusat kabupaten pun dapat berjalan lancar dan mudah. (h/col).

sumber: Haluan, Jumat, 11 September 2015

Posting Komentar

0 Komentar