Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

LITERASI NEWS

Suiseki Lumut Kandi Yang Menawan Hati

USAHA GIOK KANDI
SUISEKI LUMUT KANDI YANG MENAWAN HATI


KOLEKSI SUISEKI menjadi pilihan baru bagi Pecinta Lumut Sungai Dareh, atau dikenal juga dengan Giok Kandi (dulu- Giok Sumatera). Jenis batu akik yang bersumber dari Aliran Batang Hari Kabupaten Solok Selatan itu, tidak hanya menawan hati karena kilauan hijau berlumut-lumut itu. Namun kini sudah banyak pula suisekinya yang menyerupai benda-benda kuno.

Salah seorang kolektor dan agen penjualan batu akik Giok Kandi di Kabupaten Solok Selatan, Attila Majidi Dt Sibungsu, menyebutkan awal beralihnya Lumut Sungai Dareh dari batu akik ke suiseki didukung penemuan batu lumut dalam ukuran besar.

“Kini batu lumut itu sudah mulai berukuran besar ditemukan warga, sayang pula kalau dipecah jadi batu akik. Lagi pula batu yang ditemukan warga itu menyerupai benda-benda kuno, ini murni dibentuk oleh alam. Jadi, kami coba pasarkan usaha Suiseki Lumut Sungai Dareh ini,” ujar Al, yang biasa memasarkan batu lumut super lewat akun jejaring sosial itu.

Suiseki merupakan batu yang memiliki sejuta pesona yang menyerupai bentuk benda-benda di sekitar kita namun rupa batu itu terbentuk secara alami melalui proses alam.

Jika biasanya suiseki hanyalah batu biasa yang tidak bisa diolah, namun karena memiliki bentukan yang menawan, yang membuat para pecinta suiseki tertarik untuk mengkoleksinya.

Namun sekarang, Suiseki Batu Lumut Sungai Dareh, di samping olahan batu akiknya yang sudah dikenal di Indonesia dan mancanegara. Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memakai batu akik Lumut Sungai Dareh dan memberi Presiden Amerika Seikat Barrack Obama batu akik tersebut sebagai cindera mata. Kini, hadir pula penampilan menarik batu lumut sungai dareh dalam bentuk suiseki.

“Kalau soal harga batuk akik Lumut Sungai Dareh tidak ada labelnya, ini adalah hobi, berapapun harga yang ditawarkan dibeli pencintanya. Namun sesuai juga dengan kualitas batunya. Apalagi kini Suiseki Lumut Sungai Dareh, suiseki batu biasa saja sudah mahal, dipadukan lagi dasar batunya Lumut Sungai Dareh,” terangnya.

Tentang Suiseki

Seni Suiseki yang awal pengenalannya di daratan Asia Tengah (Cina) kini telah merebak ke Jepang bahkan sampai ke Indonesia. Menurut catatan sejarah, Suiseki sudah dikenal sejak 1500 tahun lalu di Tiongkok. Yaitu sekitar tahun 618 sampai 907 pada masa kerajaan Dinasti Tang dan Sung.

Ketika itu, Suiseki dikenal dengan sebutan Shang-Sek atau Yah-Sek. Artinya, batu yang dapat dinikmati keindahannya dalam jenis dan arti yang lebih luas. Nama Suiseki berasal dari akar kata Sui-Sek dalam bahasa Cina, yang berarti batu yang terkikis atau diukir oleh air berjuta tahun lamanya.

Konon, sekitar 3.000 tahun yang lalu ada seorang rakyat biasa negeri Song menemukan sepotong batu. Karena ia percaya itu sangat bernilai maka batu tersebut disimpan baik-baik. Tamu-tamu yang berkunjung mengamati batu tersebut dan mulai menyenanginya. Pada awal Dinasti Tang, kegemaran terhadap batu alam yang terukir secara alami itu mulai digemari oleh masyarakat di Tiongkok.

Menurut para pakar, keunikan Suiseki yang dipopulerkan oleh Jepang, ialah bila dipandang dari jarak jauh akan memancarkan keindahan bentuk artistik. Tetapi bila dipandang dari dekat, dapat menikmati mutu dan kualitas batu, keindahan serat alur dan tekstur yang alami.

Selain itu, suiseki juga merupakan suatu hasil hasil karya alam yang teramat unik. Ini dapat dilihat dari tekstur dan serat alur permukaan batu yang terukir oleh proses erosi alam dan waktu melalui suatu maha karya yang terbentuk secara misterius akibat proses alam. ***

Posting Komentar

0 Komentar