SUISEKI
LUMUT KANDI YANG
MENAWAN HATI
KOLEKSI
SUISEKI
menjadi pilihan baru bagi Pecinta Lumut Sungai Dareh, atau dikenal juga
dengan Giok Kandi (dulu- Giok Sumatera). Jenis batu akik yang bersumber
dari Aliran
Batang Hari Kabupaten Solok Selatan itu, tidak hanya menawan hati karena
kilauan hijau berlumut-lumut itu. Namun kini sudah banyak pula
suisekinya yang
menyerupai benda-benda kuno.
Salah
seorang
kolektor dan agen penjualan batu akik Giok Kandi di Kabupaten Solok
Selatan, Attila Majidi Dt Sibungsu, menyebutkan awal beralihnya Lumut
Sungai
Dareh dari batu akik ke suiseki didukung penemuan batu lumut dalam
ukuran
besar.
“Kini
batu
lumut itu sudah mulai berukuran besar ditemukan warga, sayang pula
kalau
dipecah jadi batu akik. Lagi pula batu yang ditemukan warga itu
menyerupai
benda-benda kuno, ini murni dibentuk oleh alam. Jadi, kami coba pasarkan
usaha Suiseki
Lumut Sungai Dareh ini,” ujar Al, yang biasa memasarkan batu lumut super
lewat
akun jejaring sosial itu.

Jika
biasanya
suiseki hanyalah batu biasa yang tidak bisa diolah, namun karena
memiliki bentukan yang menawan, yang membuat para pecinta suiseki
tertarik untuk
mengkoleksinya.


Tentang
Suiseki
Seni Suiseki yang awal pengenalannya di daratan
Asia Tengah (Cina) kini telah merebak ke Jepang bahkan sampai ke
Indonesia.
Menurut catatan sejarah, Suiseki sudah dikenal sejak 1500 tahun lalu di
Tiongkok. Yaitu sekitar
tahun 618 sampai 907 pada masa kerajaan Dinasti Tang dan Sung.
Ketika itu, Suiseki dikenal dengan sebutan
Shang-Sek atau Yah-Sek. Artinya, batu yang dapat dinikmati keindahannya
dalam
jenis dan arti yang lebih luas. Nama Suiseki berasal dari akar kata
Sui-Sek
dalam bahasa Cina, yang berarti batu yang terkikis atau diukir oleh air
berjuta
tahun lamanya.
Konon,
sekitar 3.000 tahun yang lalu ada seorang rakyat biasa negeri Song
menemukan
sepotong batu. Karena ia percaya itu sangat bernilai maka batu tersebut
disimpan baik-baik.
Tamu-tamu yang berkunjung mengamati batu tersebut dan mulai
menyenanginya. Pada
awal Dinasti Tang, kegemaran terhadap batu alam yang terukir
secara alami itu mulai digemari
oleh masyarakat di Tiongkok.
Menurut para pakar, keunikan Suiseki yang
dipopulerkan oleh Jepang, ialah bila dipandang dari jarak jauh akan
memancarkan
keindahan bentuk artistik. Tetapi bila dipandang dari dekat, dapat
menikmati
mutu dan kualitas batu, keindahan serat alur dan tekstur yang alami.
0 Komentar