Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

LITERASI NEWS

ERUPSI GUNUNG KERINCI MENGANCAM, JALUR EVAKUASI TIDAK ADA

ERUPSI GUNUNG KERINCI MENGANCAM, JALUR EVAKUASI TIDAK ADA
SOLSEL, LOGOSPERS- Ratusan ribu masyarakat di Kabupaten Solok Selatan terancam terjebak macet bila sewaktu-waktu terjadi erupsi dahsyat Gunung Api Kerinci.

Pemerintah kabupaten solok selatan sangat sadar akan bahaya erupsi gunung kerinci itu. Namun jalur evakuasi di daerah ini tidak ada. Paling tidak, harus ada jalur evakuasi untuk masyarakat yang berdekatan serta dalam jangkauan aawan panas. Belum lagi mengenai hujan abu dan banjir lahar panas atau dingin.

Sedangkan dua jalur evakuasi yang diharapkan bisa bermanfaat namun rawan pula bencana longsor. Sebut saja jalur evakuasi menuju Sungai Pagu, titik longsor dan rawan pohon tumbang berada di Pauh Duo.

Jalur yang satu lagi, Sangir Jujuan- Abai- Dharmasraya, jalannya belum memadai untuk ditempuh kendaraan. Lagi pula dijalur ini, ada titik longsor di Bukit Manggis, Bukit Sikayan, Bukit Kinkiang, dan Bukit Nila. Akses jalanpun hanya selebar 4 meter lebih. Tentu saja, sarana dan prasarana serta dukungan infrastruktur jalan tidak akan mampu meminimalisir dampak letusan gunung api yang begitu dahsyat.

Jangankan letusan Gunung Kerinci, bencana galodo di Pakan Rabaa Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh saja, Pemda Solsel sudah kewalahan. Mestinya, Pemerintah daerah dan DPRD memikirkan dengan cerdas ancaman bencana ini.

Menurut Kepala BPBD Kabupaten Solok Selatan Hamudis menjelaskan, jika gunung kerinci meletus, jalan utama rusak karena gempa letusan gunung, diperparah jika longsor terjadi pula di titik rawan, maka habislah masyarakat di daerah ini. Apalagi Patahan Semangka Segmen Suliti pun ikut bergerak.

“Semua itu bisa saja terjadi, maka kita seharusnya siap mental dan materil, demi evakuasi yang bisa menyelamatkan jiwa masyarakat banyak,” ujar Hamudis.

Menurut Hamudis, ada beberapa kebijakan pembangunan dalam penanggulangan bencana. Yaitu, mengurangi resiko bencana dilakukan dengan membangun kesiapsiagaan infrastruktur diseluruh lini secara terencana dan terpadu, meningkatkan sarana dan prasarana evakuasi bencana, dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam penanggulangan bencana.

Upaya menyikapi bencana banjir, perlu meningkatkan pengetahuan karakteristik wilayah secara fisik, pemahaman akan pentingnya area hijau untuk kestabilan lereng dan resapan air tanah di saat curah hujan tinggi.

Posting Komentar

0 Komentar