Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

LITERASI NEWS

SISWA BENTUK KOMUNITAS PECINTA LINGKUNGAN

SMA N 3 SOLOK SELATAN
SISWA BENTUK KOMUNITAS PECINTA LINGKUNGAN
SOLSEL, HALUAN- Sebanyak 161 orang siswa SMAN 3 Solok Selatan bergabung dengan komunitas pencinta lingkungan hidup guna meningkatkan kesadaran dan kecintaan anak didik untuk memelihara lingkungan.

Komunitas ini diresmikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Solok Selatan H Fidel Effendi dengan ditandai pemasangan rompi komunitas, yang disaksikan Kepala Sekolah SMAN 3 Solsel Syamsuria beserta segenap civitas akademika, siswa dan majelis guru usai melaksanakan upacara bendera gabungan di lapangan SMAN 3 Solsel, Senin (7/10).

Komunitas ini nantinya akan memelihara lingkungan sekolah, seperti mengelolah sampah anorganik. Mereka bekerja dengan tim. Satu tim/kelompok terdiri dari 16 orang. Setiap hari sekolah, mereka yang akan bertanggung jawab menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan.

“Ada 10 kelompok yang mana satu kelompok terdiri dari 16 orang. Mereka bekerja setiap hari. Satu hari ada dua kelompok yang akan berpiket,” kata Kepala Sekolah Syamsuria.

Sebenarnya, Komunitas Pecinta Lingkungan Hidup SMAN 3 Solok Selatan lahir dari sebuah wacana dalam pembelajaran Geografi. Pembina Komunitas PLH Erni Sunarti menyebutkan, ketika anak didiknya belajar geografi terutama tentang lingkungan, ada cerita tentang seorang gadis di kota besar yang sangat peduli lingkungan sekolah.

“Usai cerita tersebut, datang siswa bernama Novia, bersama empat orang temannya mendatangi saya, mereka ingin membuat komunitas yang sama di sma 3. Kami pun mendukungnya, sehingga dalam dua minggu sudah bergabung teman-temannya sebanyak 60 orang,” sebutnya.

Sudah sembilan bulan berjalan, baru Senin (7/10) komunitas pencinta lingkungan hidup tersebut diresmikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Fidel Effendi. “Mereka bekerja membersihkan lingkungan kantor guru, sekolah, mushala, dan jamban siswa. Mana yang nampak kotor, maka dengan sendirinya mereka suka rela membersihkannya,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Solok Selatan H Fidel Effendi mengapresiasi inisiatif para siswa untuk membentuk komunitas pecinta lingkungan hidup. “Kita sangat apresiasi dan mendukung pembentukan Komunitas Pencinta Lingkungan. Karena, dengan membudayakan anak didik/siswa menjaga dan memelihara lingkungan, terutama lingkungan sekolah, maka membantu siswa mencintai lingkungan. Sikap itu pula diharapkan nantinya bisa diaplikasikan para siswa di lingkungan rumah,” sebutnya.

Mencintai lingkungan, menurut Fidel Effendi, dapat mendorong para siswa mencintai sesama. Maka, langkah sekolah membentuk komunitas pencinta lingkungan hidup sudah bersesuaian dengan Kurikulum 2013. “Tidak salah jika SMAN 3 Solsel sebagai pilot project mandiri pelaksanaan Kurikulum 2013. Karena memang, sekolah ini termasuk sekolah tertua di kecamatan sangir, yang dianggap mampu untuk melaksanakannya,” terangnya.

Dalam Kurikulum 2013, tidak hanya kecerdasan intelektual siswa yang difokuskan, tetapi juga mengasah kemampuan siswa untuk hidup bersosial. “Kehidupan sosial itu harus dimulai dengan mencintai lingkungan. Jika sosial itu berarti masyarakat karena kehidupan sosial merupakan kehidupan bermasyarakat. Dengan sendirinya jiwa sosial ini akan berkembang dalam diri anak didik. Inilah yang diharapkan munculnya emosional question siswa,” sebutnya. (h/col).

NASKAH FOTO:
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Solok Selatan H Fidel Effendi memasangkan rompi hijau kepada perwakilan Komunitas Pencinta Lingkungan Hidup usai upacara gabungan di SMAN 3 Solok Selatan.

Posting Komentar

1 Komentar