KECELAKAAN MAUT DI
SOLSEL
SOPIR TEWAS, 7 PENUMPANG
LUKA-LUKA
SOLSEL, HALUAN- Lepas kendali, travel
trayek Padang-Sungai Penuh mengalami kecelakaan maut di Gunungpasir Kecamatan
Sangir, Kamis (9/4) sekitar pukul 14.00 WIB. Akibatnya, sopir Hendrik (30)
meninggal dan tujuh orang penumpangnya dilarikan ke puskesmas setempat.
Tinjauan
Haluan di Puskesmas Pembantu Lubuk
Gadang Kecamatan Sangir, kondisi korban yang mengalami luka berat masih
terkapar. Keluarga korban sudah dihubungi oleh pihak rumah sakit. Sedangkan,
jasad sopir Hendrik, masih membujur dengan kondisi wajah sudah ditutup. Hendrik
meninggal di rumah sakit setelah mendapatkan perawatan. Ia sempat diberi infuse
selama sekitar 10 menit. Namun, takdir berkehendak lain. Ada kemungkinan
hendrik tidak mampu bertahan hidup karena parahnya luka yang dialami.
Di
lokasi kejadian, Kapolres Solsel AKBP Djoko Trisulo didampingi Kasatlantas Polres
Solsel Iptu Adhi Jais menjelaskan bahwa kronologis kejadian terjadi ketika truck
warna merah BA 9181 YE yang dikendarai oleh Muslim (57) hendak membelok ke
kanan. Tiba-tiba, ada mobil APV BA 1626 BF yang dikendarai oleh Hendrik (30)
hendak menyalip truck tersebut.
“Mobil
APV ingin mendahului truck dengan kecepatan tinggi, tetapi ia menyenggol bagian
kanan kepala truck. Sehingga sopir APV hilang kendali. Sekitar 50 meter mobil APV
itu melaju zig-zag (oleng ke kiri-kanan),” terangnya.
Aparat
kepolisian sudah mengamankan barang bukti berupa truk dan APV, serta sopir truck
di Mapolres Solsel. “Kasusnya kita selidiki dulu, yang penting kita ambil data
dan keterangan dari para saksi, penumpang APV yang masih hidup, sopir truck,
dan masyarakat setempat,” sebutnya.
Menurut
keterangan warga setempat, Morah (45), ia mendengar ada bunyi dentuman yang
kuat. Sontak ia terkejut dan melihat ke jalan. Ternyata, ada mobil APV yang
menabrak pondok minyak enceran dan plang nama.
“Awalnya
saya tidak menduga ada tabrakan di luar, karena kami di sini sudah biasa
mendengar suara dentuman proyek di dekat ini. Namun, bunyi yang barusan agak
berbeda dengan biasanya. Saya lihat keluar, ternyata mobil APV menabrak tempat
jualan bensin dan plang nama bidan,” sebutnya.
Ia
menceritakan, puluhan warga berhamburan ingin membantu korban kecelakaan itu. Mobil
APV yang rebah kuda sebelah kirinya sudah menjadi alas, terpaksa betulkan
berdirinya, karena ada korban yang terjepit. “Kami tahu kecelakaan itu harus
ditangani oleh polisi lalu lintas, namun karena ada korban yang masih hidup
dalam kondisi terjepit, maka kami bersama-sama membantu mereka dari jepitan
mobil,” ungkapnya.
Masyarakat
lain, Ujang (40) melihat kejadian itu langsung terkejut. “Saya terkejut, ada
travel melaju kencang dengan kondisi oleng. Nampaknya sopir travel itu mencoba
untuk ngerem. Mungkin di sini (kiri sopir) ada jalan buruk juga, sehingga sopir
banting stir ke kanan. Saya lihat travel itu berguling-guling lebih tiga kali,”
ucapnya.
Kata
ujang, ketika travel itu menabrak pondok minyak dan plang, sopir langsung terpental
ke luar. “sopir saya lihat terpental (terpelanting) ke luar, dan dalam keadaan
tertelungkup. Kepala sopir terbentur ke batu, dadanya juga disambut oleh batu,
sehingga sopir dalam keadaan sekarat di lokasi kejadian,” katanya.
Sementara
itu, sopir truck Muslim menyebutkan, ketika ia hendak berbelok ke kanan menuju
tempat pengisian koral, tiba-tiba mobilnya ditabrak dari belakang. “saya mau
belok, sudah saya lihat depan dan belakang, lampu seng sudah saya nyalakan. Awalnya
kondisi jalan kosong muka-belakang, namun ketika saya sudah mulai membelok, ada
saja mobil mendahului truck ini dengan kecepatan tinggi,” urainya.
Menurut
Muslim, awalnya mobil APV itu tidak jatuh. Masih tetap melaju sejauh sekitar 50
meter dalam kondisi oleng. Namun, setelah itu kondisi mobil sudah jongkir balik
sekitar tiga kali. “Mungkin sopirnya mengerem mobilnya,” terangnya.
Sedangkan
salah seorang korban mengalami luka ringan, Beni Afriandi (27) menyebutkan, ia
melihat ada truck di depan travel. Ketika travel yang ditumpanginya itu hendak
mendahului truck, maka travel menyenggol truck. “Usai menyenggol truck, laju
mobil tidak terkendalikan oleh sopir. Mobilnya oleng, setelah itu mobil jongkir
balik, dan sayapun sudah tidak sadar lagi,” ucapnya.
Beni
mengaku trauma. Dirinya tidak menyangka akan mendapatkan kejadian yang
mengerikan itu. Travel yang ditumpanginya dari Padang itu, berangkat sekitar
pukul 09.30 WIB dari Padang hendak menuju Sungai Penuh dan Kerinci. “Kami semua
panik dalam travel itu, sambil mengeluarkan teriakan ketakutan. Ketika travel
sudah jungkir balik, kamipun sudah tidak menyadari lagi,” tuturnya dengan wajah
kesedihan.
Kapolres
Solok Selatan AKBP Djoko Trisulo ketika ditemui di Mapolres Solsel menyampaikan
agar pengemudi dan pengendara sepeda motor berhati-hati saat mengendarai. Hendaknya
membawa laju kendaraan sesuai dengan kendali. Serta memperhatikan lawan dan rambu-rambu
lalu lintas. Selain itu, hendaknya membawa perlengkapan sebagai syarat
mengemudi. “Dalam
hari ini, ada dua kejadian Lakalantas. Pertama kecelakaan di pinangawan yang
menyebabkan satu orang luka berat, satu luka ringan, dan lainnya memar. Kecelakaan
itu antara travel avanza dengan cherry pickup. Sedangkan, yang kedua adalah
kejadian yang ini, yaitu kecelakaan di Gunungpasir. Akibat dua kasus kecelakaan
berbeda itu, satu korban meninggal, lima orang luka berat, empat orang luka
ringan, dan lima orang memar,” ungkapnya. (h/col).
0 Komentar