TERSANGKA PEMBUNUH KEPALA JORONG MENYERAHKAN
DIRI
SOLSEL, HALUAN- Tersangka pembunuhan Kepala Jorong Koto Ranah, Inun (26) menyerahkan
diri ke Mapolsek Sangir Batang Hari (SBH) didampingi wali nagari dan pihak
keluarga tersangka, Rabu (27/11) sekitar pukul 01.00 WIB.
Inun yang mempunyai nama lengkap Nora Herman
Pelani, warga Koto Ranah Kecamatan Sangir
Batang Hari nekad menghabisi nyawa kepala jorongnya karena persoalan ganti rugi
tanah untuk pembuatan jalan lingkar jorong, Minggu (24/11) sekitar pukul 18.15
WIB. Korban
tewas ketika sedang mandi sore dengan kondisi tergeletak di tanah dan bersimbah
darah. Tiga tusukan di bagian tubuh dan satu sabetan/sayatan di telinga kiri.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit dharmasraya. Akan tetapi nyawanya tidak
tertolong lagi.
Kapolres Solsel AKBP Nanang Putu Wardianto
kepada Haluan menyebutkan selama tiga hari buron dan ditetapkan sebagai tersangka.
“Alhamdulillah pihak keluarga tersangka bersama wali nagari setempat telah
menyerahkan tersangka Rabu dini hari,” katanya.
Kini,
tersangka menjadi tahanan Mapolres Solsel. Tersangka mengaku tidak sengaja
membunuh, tetapi memang sudah berniat membunuh karena membawa pisau dari rumah.
Ketika ditanyakan ke Inun (26), dirinya dengan kepala jorong tidak ada masalah
yang serius. Selama ini, Inun tinggal di Pulau Punjung Dharmasraya.
“Tidak ada
masalah saya dengan pak jorong sebelumnya, tetapi ketika saya mendatangi rumah
pak jorong ingin menanyakan keberadaan pasir yang sudah dionggok di depan rumah,”
katanya.
Menurut Inun,
ketika ia bertamu ke rumah kepala jorong bersama ibunya. Mereka membicarakan
soal tanah yang akan dibangun jalan itu. Inun dan ibunya sempat disuguhkan teh manis,
begitu baik pelayanan istri kepala jorong.
Inun mengakui,
salam yang diucapkan tidak dibalas, kemudian mereka duduk bersama mencarikan
solusi tetapi tidak didapatkan kesepakatan. Menurut Inun, karena menemukan
jalan buntu, dia dan kepala jorong terlibat saling dorong. Tetapi keterangan Inun
berkilah, dia seolah sudah setting keterangan yang tidak sesuai fakta.
“Saya didorong
pak jorong dan ditamparnya. Maka, saya pun membalasnya. Kemudian kami balumeh bapalun-palun dan baguliang-guliang hingga masuk ke dalam
bancah. Saya sempat pulang mengambil
pisau, saya lihat punggung pak jorong sudah berdarah. Kami terlibat kembali
bakuhampeh, sehingga kejadian itu berlalu tanpa sadar lagi,” beber tersangka
yang juga mengakui jarak rumahnya dengan kepala jorong berjauhan dan sepi
(pasawangan-red).
berita sebelumnya :
WARGA BUNUH PAK JORONG
TIGA TUSUKAN SATU
SABETAN, KEPALA JORONG KOTO RANAH TEWAS
SOLSEL, HALUAN- Pembunuhan sadis menimpa
Bahruddin (55), Kepala Jorong Koto Ranah Kecamatan Sangir Batang Hari yang
dihabisi oleh warganya sendiri Inun (26), Minggu (24/11) sekitar pukul 18.15
WIB.
Korban
Bachruddin dibunuh saat mandi sore di tempat pemandian warga. Kemudian
tersangka mendatangi korban yang mengakibatkan korban mendapatkan dua tusukan
di rusuk kiri, satu tusukan di pinggang kanan, dan satu luka sabetan di bagian
telinga kiri. Akibatnya, tiga tusukan dan satu sabetan tersebut menghantarkan
pak jorong yang malang itu menemui ajalnya.
Kapolres
Solsel AKBP Nanang Putu Wardianto melalui Kapolsek Sangir Batang Hari (SBH) AKP
Arie Sulistyo Nugroho kepada Haluan menyebutkan, tindakan tersangka bisa pada
tindakan pembunuhan berencana karena tersangka sengaja membawa pisau dari
rumah. “Kita selidiki lebih lanjut kasus pembunuhan itu, menurut keterangan
saksi-saksi, kasus pembunuhan itu mengarah pada pembunuhan berencana,” ujar AKP
Arie.
Kepada
Haluan, AKP Arie menyampaikan, peristiwa sadis itu bermula ketika tersangka
Inun bersama ibunya mendatangi rumah korban Bachruddin di Jorong Koto Ranah
Sangir Batang Hari sekitar pukul 18.00 WIB.
Tersangka
datang bersama ibunya itu untuk membicarakan ganti rugi tanah halaman rumahnya
yang kena pada kegiatan pembuatan jalan lingkar di jorong itu. Karena tidak
menemukan solusi di antara tersangka dengan korban. “Kalau tidak boleh dipakai
tanah yang ada di depan rumahmu, tidak apa-apa,” ujar AKP Arie menirukan
kata-kata istri korban, Lusi (28).
Usai
pembicaraan yang tidak ada solusi itu, tersangka inun dan ibunya pulang ke
rumah, sedangkan korban Bachruddin pergi mandi sore ke Sungai Batang Hari yang
tidak jauh dari rumahnya. Ketika itulah tersangka datang menemui korban dengan
membawa sebilah pisau.
“Ada
kemungkinan terjadi perkelahian antara korban dan tersangka, karena korban
sudah tua makanya tersangka dengan leluasa melumpuhkan korban dengan tusukan
pisaunya. Korban tergelatak bersimbah darah sedangkan tersangka nampak panic
dengan darah membasahi tangannya,” terang Kapolsek mengulangi keterangan Hari,
warga setempat yang sempat mendengar dan menyaksikan kejadian itu.
Hari
ingin hendak menolong tetapi ditodongkan sebilah pisau oleh tersangka. Sontak
nyali saksi tersurut. Ketika itulah tersangka kabur. Sedangkan Hari, melihat
korban sudah berlumuran darah langsung meminta bantuan kepada warga dan
kemudian korban di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Dharmasraya di Sungai Dareh.
“Saya sempat mendengar suara minta tolong, ketika saya hampiri ternyata ada pak
jorong yang sudah tergeletak dan bersimbah darah yang dihabisi oleh tersangkat
itu,” kata Hari.
Kini,
kasus pembunuhan berencana itu sedang didalami oleh Polsek Sangir Batang Hari
untuk penyelidikan lebih lanjut. Sedangkan tersangka Inun (26) masih dalam
pengejaran. Sampai berita ini diturunkan, tersangka masih bersembunyi entah
dimana.
TAKUT DIPUKULI POLISI
TERSANGKA PEMBUNUHAN
KAJOR SEMBUNYI
SOLSEL, HALUAN- Takut akan dipukuli
polisi, Inun (26) tersangka pembunuhan Kepala Jorong Koto Rana Kecamatan Sangir
Batang Hari memilih bersembunyi di hutan.
“Kami
masih melakukan pengintaian terhadap korban yang bersembunyi di hutan.
Keterangan dari keluarga dan paman (mamak) korban, tersangka Inun merasa
ketakutan apalagi takut akan dipukuli polisi,” ujar Kapolres Solsel AKBP Nanang
Putu Wardianto, Selasa (26/11).
Tentu
saja wajar urang kampuang yang nekad itu takut
dengan polisi karena merasa bersalah telah membunuh orang lain. Akan tetapi, Kapolres
Solsel menegaskan malah sebaiknya tersangka menyerahkan diri ke Mapolres. “Kita
sudah komunikasi dengan keluarga dan paman tersangka untuk segera menyerahkan
anak kemenakannya. Kita khawatir nantinya, kalau tersangka masih di hutan atau
kabur, akan terjadinya tindakan tidak diinginkan dari pihak korban nantinya,”
ucapnya.
Sampai
berita ini diturunkan, keluarga tersangka belum juga berhasil menemukan tersangka.
Aparat kepolisian yang terdiri dari Sat- Intel, Sat- Rekrim dan Personil Polsek
SBH sudah berjaga-jaga (stanby) di
perkampungan itu.
“Meski
kita minta keluarga menyerahkan tersangka, kita masih berjaga-jaga di jorong
TKP dan sekitarnya. Personil kita sudah disebar di lokasi,” kata AKBP Nanang.
Sementara
itu, Kapolsek SBH AKP Arie Sulistyo Nugroho menjawab singkat tentang
tindaklanjut pengejaran tersangka dalam kasus pembunuhan sadis itu. “lom ada (belum
ada-red) msh (masih-red) dilakukan pencarian terhadap tersangka,” tulisnya
melalui pesan singkat.
Berita
sebelumnya, Inun (26), warga Koto Ranah Kecamatan Sangir Batang Hari nekad
menghabisi nyawa kepala jorongnya karena persoalan ganti rugi tanah untuk
pembuatan jalan lingkar jorong, Minggu (24/11) sekitar pukul 18.15 WIB.
0 Komentar