Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

LITERASI NEWS

PANAS BUMI UNTUK KABUPATEN SOLOK SELATAN YANG SEJAHTERA



PENGUSAHAAN PANAS BUMI UNTUK SOLOK SELATAN YANG LEBIH BAIK
CETAK SEJARAH MENUJU KABUPATEN SEJAHTERA [1]



Oleh : Icol Dianto

Luar biasa, itulah ungkapan yang mesti diucapkan kepada pihak manajemen perusahaan yang mengelolah energi panas bumi di Pekonina Kabupaten Solok Selatan. Karena, nilai investasi yang tinggi dibarengi dengan program-program perusahaan yang dekat dengan masyarakat serta membuka kesempatan kerja bagi putra-putri daerah.
Kesuksesan well testing sumur eksplorasi panas bumi pertama di Kabupaten Solok Selatan pada Desember 2012 lalu, tarcatat sebagai sejarah baru pengusahaan energi panas bumi di negeri ini sejak undang-undang tentang panas bumi ditetapkan pada 2003 silam.
Kesuksesan itu menjadi kebangkitan pengembangan energi baru dan terbarukan yang dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap bahan bakar fosil serta mengantisipasi cadangan sumber daya alam yang semakin menipis.
Krisis energi dunia, terutama di Negara Indonesia sudah sangat dirasakan. Menipisnya cadangan energi ini sangat dirasakan ketika PLN kekurangan pasokan energi dari pembangkitnya. Tidak sampai di situ, bahkan Bahan Bakar Minyak (BBM) pun sangat sulit didapatkan warga.
Ketika negeri ini gelap-gelapan akibat keterputusan energi, padahal cadangan energi lain tersimpan banyak di bawah lapisan bumi pertiwi ini. Maka, harapan tertuju pada kesuksesan eksplorasi energi panas bumi sebagai energi baru dan terbarukan.
Dari beberapa daerah prospek panas bumi yang jumlahnya mencapai 256 prospek, yang tersebar di Pulau Jawa, Sulawesi, Nusatenggara, Irian, Maluku, Kalimantan dan Sumatera. Untuk prospek di Pulau Sumatera, ada sebanyak 84 prospek. Karunia besar, Kabupaten Solok Selatan termasuk salah satu daerah prospek yang diprediksi menyimpan kapasitas listrik 2×110 megawatt.
Tentu saja karunia ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat setempat. Karena kehadiran proyek besar pasti membawa dampak yang besar bagi perekonomian masyarakatnya. Dilihat dari segi pemenuhan kebutuhan energi listrik, Kabupaten Solok Selatan membutuhkan energi listrik sebesar 7 megawatt.
Akan tetapi, kebutuhan energi tersebut tidak terpenuhi maksimal. Tegangan rendah seringkali membuat listrik sering padam sehingga aktivitas masyarakat yang bergantung pada energi listrik terganggu. Tidak dipungkiri pula, kondisi tersebut menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Betapa banyak keluhan masyarakat tentang alat elektronik yang rusak, bola lampu putus, korsleting, dan industri tidak maksimal berproduksi.
Data kelistrikan pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Solok Selatan mencatat 3172 unit rumah belum dialiri listrik. Tiga ribuan rumah warga yang belum dialiri listrik tersebut terdapat di enam kecamatan terdiri dari 40 jorong pada 17 kenagarian.
Saat ini, ada beberapa pembangkit listrik yang menyuplai kebutuhan listrik masyarakat, yaitu Pusat Listrik Negara (PLN), Pusat Listrik Tenaga Mikro (PLTM), Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan Pusat Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Sebanyak 1711 rumah yang dialiri PLN, 22 unit PLTMH mengaliri 834 rumah, PLTM mengaliri 14 rumah, 158 dialiri PLTD, dan 242 rumah dialiri PLTS.
Harapannya tentu saja dengan suksesnya proyek energi listrik panas bumi tersebut, semua kebutuhan listrik di bumi sarantau sasurambi itu dapat diatasi. Jika pasokan listrik yang melebihi dari kebutuhan rumah tangga, tentu dapat mendorong berkembangnya industri-industri kecil di kabupaten ini. Lagi-lagi, dampak ekonomi yang didapatkan masyarakat.
Manfaat lain keberadaan proyek panas bumi, bila dilihat dari pemanfaatan lingkungan, proyek panas bumi sangat membutuhkan kestabilan cadangan air. Karena itu, di areal perusahaan sudah digalakan penanaman dan penghijauan. Tanam perdana dilakukan oleh Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini (mantan), Bupati Solok Selatan H Muzni Zakaria, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, dan CEO dan President Direktur PT Supreme Energy Supramu Santosa.
Air yang diambil di lapisan bebatuan keras bumi (air bawah permukaan/reservoir) tersebut merupakan air yang tidak terpakai untuk kebutuhan hidup manusia. Air yang digunakan untuk kebutuhan manusia disebut air permukaan. Di samping tidak memakai air permukaan, sisa air (fluida-red) ditembakan kembali ke sumbernya melalui sumur injeksi. Proses ini bisa berulang-ulang sehingga proyek panas bumi tahan lama dan terbarukan (berkelanjutan). Inilah pula alasan mengapa pengusahaan energi panas bumi termasuk proyek yang ramah lingkungan dan go green.
Selain melakukan penghijauan, pihak perusahaan juga berkomitmen membantu pemerintah untuk mencegah pembalakan hutan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Berkat kerja sama security perusahaan, aparat kepolisian berhasil mengamankan kayu balok dan chinsaw di sekitar lokasi. Satu bukti lagi untuk proyek panas bumi ramah lingkungan adalah untuk limbah sisa pemboran saja dihantar ke PT Semen Padang dengan mengeluarkan biaya. Sedangkan komposisi gas yang keluar bersama uap panas, berpeluang sangat kecil sebagai gas yang beracun.
Dilihat dari dampak pengembangan ekonomi, pihak perusahaan sudah menyalurkan bantuan berupa program corporate social responbility partisipative. Paling tidak, dana tersebut mencapai dua miliar lebih telah direalisasikan pada tahun lalu (2012).
Program CSR tersebut merupakan kebijakan perusahaan yang bertujuan memberikan manfaat operasi perusahaan terhadap semua pelaku kepentingan secara proporsional, menciptakan suasana yang kondusif serta membangun hubungan yang baik, serta membantu penyediaan infrastruktur sosial dan pelestarian budaya.
Pada program pemberdayaan perekonomian masyarakat sekitar, pihak perusahaan telah menyelenggarakan pelatihan bordir. Pada pelatihan tahun pertama, berhasil dibina sebanyak 16 orang dari 20 orang peserta. Rencana perusahaan, tetap melanjutkan pengembangan usaha bordir sampai masyarakat yang sudah dibina mampu produksi secara mandiri.
Tidak hanya kegiatan pemberdayaan ekonomi yang dilakukan perusahaan, tetapi juga membantu pembangunan fasilitas sosial seperti pembangunan pasar, fasilitas keagamaan berupa revonasi pembangunan masjid, dan membantu sarana dan prasarana pendidikan seperti membantu pengadaan komputer sekolah, drum band, dan beasiswa bagi siswa miskin dan berprestasi, serta melakukan kegiatan sunatan massal di bidang kesehatan. Menjadi catatan bagi pemerintah daerah setempat bahwa PT Supreme Energi Muara Labuh terdepan untuk berpartisipasi dan mendukung kegiatan sosial di tingkat nagari dan kabupaten.
Partisipasi perusahaan bukan untuk mengelabuhi pemerintah dan masyarakat tetapi memang niat baik pihak investor. Proyek pengusahaan energi panas bumi yang nilai investasinya mencapai Rp6 miliar lebih itu tidak ingin menyalahi peraturan perundang-undangan. Apalagi tekad pendiri perusahaan yang menginginkan berbaur dengan masyarakat lokal, yaitu PT Supreme Energy ingin menjadi bagian dari masyarakat Solok Selatan.
Bila kita lihat lebih jauh, program-program yang dikucurkan sangat prioritas dan kebutuhan masyarakat umum. Misalkan program relokasi dan pembangunan pasar tradisional di Kampuang Baru Pekonina. Kebutuhan orang banyak berada di pasar. Kita lihat pula program bordir yang rencananya pihak perusahaan terus membina sampai produksi dan mandiri. Sedangkan pemasaran (pasar) dibantu pihak perusahaan untuk memamerkan pada iven-iven pameran nasional. Tentunya, jika usaha bordir tersebut sudah menjadi industri rumah tangga atau industri mini, maka terjadi perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar.
Demikian juga dengan bantuan komputer bagi sekolah-sekolah yang dianggap unggul di kabupaten ini. Dengan adanya bantuan komputer tersebut, tentunya sekolah yang dianggap unggul tadi lebih banyak menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Harapannya, sekolah di wilayah kerja pengusahaan energi panas bumi itu bisa bersaing dengan sekolah di daerah lain.
Ditambah lagi, perusahaan panas bumi yang diperkirakan berkapasitas 2×110 megawatt tersebut tidak hanya berbuat untuk masyarakat sekitar perusahaan. Akan tetapi, seluruh jorong dan kenagarian pada akhirnya akan dapat merasakan kesejahteraan melalui program-program CSR perusahaan. Seperti yang telah diperbuat ketika Nagari Pakan Rabaa dilanda galodo. Atau, sebutlah bantuan Tim Safari Ramadhan Perusahaan (TSRP) yang mengunjungi masjid-masjid yang tersebar sejak Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh sampai Kecamatan Sangir Jujuan.
Program CSR untuk 2013, di sektor pemberdayaan ekonomi ada pengembangan usaha bordir, keuangan mikro, dan pengembangan perkebunan jeruk. Pada sektor pendidikan dan beasiswa, akan menyalurkan beasiswa, membantu drum band, dan komputer. Pada sektor pembangunan infrastruktur berupa rehab jalan Kampung Baru, pengadaan lampu jalan, dan pembangunan pos ronda. Serta, untuk peningkatan kemitraan melalui tim safari, kegiatan hari raya ‘id, dan membantu renovasi masjid bersejarah Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Abai.
Niat baik yang dilakukan oleh perusahaan bukan berarti tidak mendapat perlawanan oleh masyarakat setempat. Proyek dengan nilai investasi terbesar di Kabupaten Solok Selatan itu pernah didemo oleh forum anak nagari. Namun, perusahaan mampu melewati dan menyelesaikan masalah setahap demi setahap. Kelompok yang melakukan penentangan bukan dilawan atau bukan pula dimarginirkan. Malah pihak perusahaan merangkul mereka untuk bersama-sama membenahi perusahaan. Seperti dalam pembahasan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). Semua elemen, pemerintah dan masyarakat, diajak untuk melakukan pembahasan untuk menyampaikan kritik dan usul. Benar-benar perusahaan yang bertekad baik dan ingin mencerdaskan anak nagari. Belum pernah terjadi pada perusahaan lain di nagari seribu rumah gadang itu, yang mana pembahasan dokumen perusahaan dilakukan dengan sangat transparan dan terbuka.
Kita mengetahui bahwa PT Supreme Energi Muara Labuh sedang dalam tahapan eksplorasi. Program pengusahaan panas bumi di negeri seribu sungai ini akan ditentukan oleh potensi panas yang dihasilkan oleh sumur eksplorasi yang kelima ML-H1 dan keenam ML-H2. Semur pertama, ML-1, dengan kedalaman sekitar 1900 meter dan membuktikan adanya potensi panas 20 megawatt. Sedangkan empat sumur yang lain, ML-B1, ML-C1, dan ML-E1 tidak ditemukan potensi panas yang memadai. Kita berharap tahapan eksplorasi berhasil hendaknya sehingga potensi panas bumi di daerah ini dapat dimanfaatkan demi mendorong kesejahteraan bagi masyarakat untuk Solok Selatan yang lebih baik.

Icol Dianto, M.Kom.I
SUMBER:
1. http://www.supreme-energy.com/writing-competition-announcement/
2.


[1] http://www.supreme-energy.com/writing-competition-announcement/

Posting Komentar

0 Komentar