PASAMAN
BAHAS RAPBD DI BUKITTINGGI
PASAMAN,
LOGOSPERS- Pemerintah
Daerah Kabupaten Pasaman bersama Badan Anggaran (banggar) Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) segera menghabiskan waktu 10 hari untuk membahas Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015.
Pembahasan
anggaran pro rakyat itu dilaksanakan di daerah tetangga, di Hotel Royal Denai
Kota Bukittinggi, sejak 6 November- 14 November 2014. Di pilihnya Kota
Bukittinggi, hanya untuk berkonsentrasi dalam pembahasan dan target waktu.
Anggota
Komisi C Suharjono menyebutkan, pembahasan di luar daerah sudah biasa dilakukan
oleh anggota dewan sebelumnya. Pasaman punya standar tersendiri mengenai tempat
pembahasan anggaran yang nyaman dan terjangkau, yaitu Maninjau dan Bukittinggi.
Dalam
kondisi keuangan sekretariat dewan yang pailit, masih saja sekretariat dewan
mampu menyelenggarakan pembahasan RAPBD 2015 di Kota Bukittinggi. Pailitnya
anggaran di sekretariat dewan Pasaman, sampai-sampai rekening listrik kantor
sekretariat, rumah dinas tiga pimpinan dewan masih menunggak. “Ada apa dengan
sekretariat dewan yang kehabisan anggaran di tengah perjalanan. Saya merasa
malu dapat pesan singkat mengenai tunggakan listrik ini. Sebelumnya saya juga
dapat info, mobil dinas BA 2 D mati pajak. Jelas ini sangat memalukan sekali,”
tukasnya.
Suharjono
meminta pegawai di sekretariat dewan dapat mengelolah anggaran dengan benar,
sehingga pelayanan dapat dilakukan secara maksimal oleh lembaga yang mengurus
legislatif itu.
Keseluruhan
APBD Pasaman 2015, berjumlah sebesar Rp837.626.193.026, yang terdiri dari PAD
sebesar Rp58,048 miliar, Dana Perimbangan sebesar Rp637,220 miliar, dan
lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar Rp142,356 miliar.
Belanja
daerah sebesar Rp873.990.898.425, yang terdiri dari belanja tidak langsung
Rp499,182 miliar dan belanja langsung sebesar Rp374,808 miliar, sehingga
kabupaten Pasaman defisit belanja Rp36,364 miliar.
Defisit
anggaran itu dapat ditutupi dengan penerimaan pembiayaan daerah sebesar
Rp45,864 miliar dan pengeluaran pembiayaan daerah Rp9,5 miliar. Sehingga
surplus pembiayaan sebesar Rp36,364 miliar menutupi angka defisit tersebut.
Sementara
itu, Bupati Pasaman Benny Utama menyebutkan, Kabupaten Pasaman merupakan satu
dari 135 pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia yang mendapatkan
Dana Insentif Daerah (DID) untuk ketiga kalinya karena menyusun APBD tepat
waktu. Keberhasilan ini berkat dukungan dan kerja sama yang erat antara DPRD
dengan pemerintah daerah.
0 Komentar