Antisipasi Usai Pilkades: Patroli Skala Besar Diikuti Polres, TNI, dan Pemda

 

Medan, LiterasiNews--- Pemilihan kepala desa serentak telah usai dilaksanakan di Kota Padangsidimpuan, Kamis (25/8) lalu. Patroli totalpun dilakukan stakeholder terkait yang melibatkan Polisi, TNI, dan Pemerintah daerah yang bertujuan menjaga lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat setempat.

 

"Patroli skala besar ini dilakukan dengan menggunakan beberapa unit kendaraan roda 4 yang mengikuti rute yang telah ditetapkan. Harapannya, dengan pelaksanaan patroli skala besar ini, situasi Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) pasca Pilkades serentak 2023 di wilayah hukum Polres Padangsidimpuan dapat terjaga," ujar Kapolres Padangsidimpuan, AKBP Dudung Setyawan, yang diwakili oleh Kasi Humas Kompol L. Sihaloho pada hari Senin (28/8/2023).

L. Sihaloho juga menjelaskan bahwa tujuan dari patroli skala besar ini adalah untuk memantau situasi Kamtibmas pasca Pilkades serentak di Kota Padangsidimpuan tahun 2023. Hal ini juga dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Kegiatan ini dipimpin oleh Kasubsektor Selatan, Iptu Toni Hutapea (Padal), dan didampingi oleh Kanit Tipikor, Ipda Sudirman Hasibuan (Pawas).

Sebelum pelaksanaan patroli, dilakukan Apel Kesiapan di pos Lantas Polres Padangsidimpuan dan diberikan pengarahan oleh Kasubsektor Selatan IPTU Toni Hutapea (Padal) kepada personel yang terlibat dalam patroli. Personel yang terlibat meliputi Personel Polres Padangsidimpuan yang Terspint, Personel Dishub, dan Personel Sat Pol PP.

L. Sihaloho juga menjelaskan bahwa personel gabungan juga melakukan kunjungan ke lokasi-lokasi yang dianggap rawan, seperti tempat-tempat yang sering terjadi tawuran, aksi premanisme, balapan liar, dan konflik (3C).

Selain itu, personel gabungan juga melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat Kota Padangsidimpuan mengenai pentingnya menggunakan helm saat berkendara sepeda motor dan menghindari kecepatan yang berlebihan. Patroli ini juga memiliki sifat yang statis dan berhenti di tempat-tempat yang dianggap rawan tawuran, sebagai upaya untuk mencegah terjadinya tawuran.