Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

LITERASI NEWS

RUMPUN ILMU SOSIOLOGI DAKWAH



KAJIAN SOSIOLOGI DAKWAH 

Oleh,
Icol Dianto, M. Kom. I
 
Sosiologi dakwah berasal dari dua kata, yaitu sosiologi dan dakwah. Kedua kata ini telah menjadi rumpun ilmu. Sosiologi dakwah berarti perkawinan dua disiplin keilmuan, yaitu ilmu sosiologi dan ilmu dakwah. Timbul pertanyaan, kemanakah rumpun ilmu sosiologi dakwah? Pertanyaan ini biasanya dibicarakan para akademisi ketika merujuk pada rumpun keilmuan penyusunan kurikulum di perguruan tinggi. Jika dipahami keilmuan sosiologi dakwah, maka rumpun ilmu ini adalah pada ilmu sosiologi. Alasan yang patut dipertimbangkan adalah ketika kita mempelajari sosiologi dakwah, maksudnya adalah mengkaji sosiologi dalam kaca mata keilmuan dakwah.
Dalam ilmu dakwah, masyarakat yang dijadikan objek kajian ilmu sosiologi itu, merupakan salah satu unsur dakwah. Dakwah yang memiliki beberapa unsur, yakni al-da’i (subjek), al- mad’u (sasaran dakwah), maudu’u al-da’wah (materi dakwah), wasail al-da’wah (metode dakwah), as-salib al-da’wah (media dakwah), dan maqasid al-dakwah (tujuan/efek dakwah). Dari penjelasan unsure-unsur dakwah itu, maka masyarakat termasuk kategori mad’u dalam keilmuan dakwah.
Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa posisi sosiologi dakwah dalam ilmu-ilmu sosial adalah pertemuan antara keilmuan dakwah dengan ilmu sosiologi. Pertanyaan yang timbul kembali, jadi sosiologi dakwah itu mana ilmu yang lebih dominan, apakah ilmu dakwahnya atau ilmu sosiologinya yang perlu dikuasai? Atas pertanyaan ini, maka dapat dijelaskan bahwa hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi dua rumpun ilmu tersebut. Orang tidak akan memahami sosiologi dakwah jika ia hanya memahami salah satu keilmuan saja, kita sebutlah itu hanya ilmu dakwah yang dikuasainya, sementara satu disiplin ilmunya lagi (ilmu sosiologi) tidak dikuasai, demikian sebaliknya tidak akan menguasai sosiologi dakwah bila seseorang hanya memahami ilmu sosiologi saja sedangkan ilmu dakwah dia tidak memahaminya.
Kajian sosiologi dakwah menjadi penting ketika subjek dakwah (dai/ lembaga dakwah) merancang perubahan menyeluruh atas mad’u. dalam islam, ada beberapa target dakwah yang hendak diwujudkan, yaitu khair al-bariyyah (QS. Al-Bayyinah: 7), khair al-usra (QS. Hud: 80 dan 91, QS. Thaha:132, QS. Asy- Su’ara: 169) dan khair al-ummah (QS. Ali-Imran: 110).

Posting Komentar

0 Komentar