BANGKIT PEMUDA,
SATUKAN TUJUAN MENUJU SATU GERAKAN
Oleh
Icol Dianto
“Apabila di dalam diri
seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka
jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan
selangkah pun”. (Bung Karno).
Kutipan kata mutiara Bapak
Proklamator Soekarno itu harus dicermati oleh generasi pemuda
di Kabupaten Solok Selatan.
Mengingat pemuda di daerah pemekaran ini masih belum
melihatkan gebrakannya, untuk mengambil posisi sebagai generasi penerus. Maka
perubahan yang dimaksud adalah merubah pola pikir pemuda Solok Selatan yang dulu hanya memikirkan
kampung/jorongnya saja, kini harus bergerak maju. Pemuda
masa kini harus memandang ke depan, betapa pentingnya mereka merebut posisi
yang seharusnya mereka tempati.
Untuk bisa mengambil tempat
yang dimaksud, maka pemuda Solok Selatan harus menyatukan visi dan misi, satu tujuan dalam satu
gerakan perubahan demi mengisi dan mengawasi jalannya pembangunan di daerah.
Makanya, bangkitlah pemuda, solok selatan menantikan sentuhan pemikiran dan
ide segar darimu.
Pemuda harus telah berpikir dan
melangkah maju. Jangan terlena dengan nonstalgia perjuangan pemuda
pada masa lalu. Perjuangan mereka pada masanya masing-masing sudah membuktikan
bahwa pemuda itu adalah agen perubahan, yaitu perubahan
untuk bangsa.
Banyak persoalan daerah yang
harus disokong bersama oleh pemuda. Karena, persoalan
yang telah membelit bumi sarantau sasurambi ini, sudah tidak sanggup lagi
pemerintah daerah untuk menyelesaikannya sendiri. Pemda butuh
dukungan bersama pemuda karena pemuda
itu parik paga nagari. Artinya, pemuda solok selatan adalah pagar betis
Kabupaten Solok Selatan.
Sebut saja satu persoalan
daerah yang membutuhkan persatuan gerakan pemuda, yaitu
menjaga kelestarian lingkungan dan kawasan hutan. Banyak lingkungan dan hutan
yang telah dirusak oleh pribadi-pribadi yang mengraup untung sendiri. Dua kasus
daerah yang mencolok adalah, illegal logging dan illegal minning. Sudah
terbukti, kasus illegal minning sudah memiskinkan masyarakat pribumi daerah
ini. Lihatlah bapak, ibu dan saudara kita semua di tiga nagari di lubuk ulang
aling. Walau daerah mereka kaya, tetapi masyarakat miskin, fasilitas pendidikan
dan kesehatan tidak memadai jika dibandingkan emas yang dikeluarkan. Banyak
lagi kepiluan lainnya yang dirasakan oleh masyarakat pribumi di sana. Syukurlah
mereka belum mendapatkan dampak alam yang signifikan.
Demikian dengan illegal
logging, ingat para pemuda, bencana alam yang amat
dahsyat menimpa Pakan Rabaa. Galodo pada 14 Desember 2012 di Pakan Rabaa karena
ulah kecerobohan pribadi-pribadi menebang kayu, yang notabenenya kekayaan
daerah yang harus diolah dengan benar. Belum hilang luka akibat galodo, kini
sudah mulai lagi illegal logging di Pakan Rabaa, Pekonina, Tandai, dan
parahnya di Padang Air Dingin. Masih banyak indikasi pembalakan hutan yang
menjadi penyangga kehidupan masyarakat yang kini menjadi incaran pengusaha
somel dan sarkel. Pemerintah daerah lalai, aparat lamban. Maka, pemuda
harus bangkit mengusut semua itu. Satukan visi dan misi, menggapai satu tujuan
dalam satu gerakan komando. Perubahan demi perubahan!
Maka dari itu, pemuda Solok Selatan
harus bangkit dan bersatu padu. Jangan ada lagi isu kekampungan atau jorong
menjadi pemecah. Agar tidak mudah diobok-obok pihak lain, maka pemuda
harus memiliki wadah. Organisasi. Ya, organisasi harus bagi pemuda.
Jika anda ingin maju sebagai agen perubahan (agent of change). Bahkan
saat ini, pemuda tidak harus sebagai agen perubahan, jika
memang pemuda adalah tonggak estapet kepemimpinan, maka pemuda harus leader of change, atau pemimpin
perubahan.
Organisasi adalah unit sosial (atau
pengelompokan manusia) yang sengaja dibentuk dan dibentuk kembali dengan penuh
pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu. Organisasi di
lingkungan pemuda cukup banyak, misalnya Nahdlatul Ulama,
Muhammadiyah, HMI, IMM, KMI, KAMMI, Karang Taruna, dan lain sebagainya. Yang
mana setiap organisasi itu memiliki cara berbeda demi satu tujuan. Yaitu,
perubahan yang lebih baik. Untuk di Solsel, ada organisasi Muhammadiyah, NU,
HMI, BEM Widya Swara Muara Labuh. Semua itu Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), maka disatukan dengan satu wadah organsiasi
kepemudaan, yaitu Komite Nasional Pemuda Indonesia
(KNPI). Silahkan para Pemuda Solok Selatan bergabung demi mengkader diri untuk menjadi pemimpin
perubahan. Jangan ada lagi istilah, Pemuda Solok Selatan hanya pekerja di rumah
sendiri. Bangun karakter dan mental kepemimpinan sejak
dini dengan berorganisasi.
Sebenarnya organisasi bukan hanya sebagai
wadah regenerasi kepemimpinan saja, tetapi lebih dari itu. Di antara tujuan
organisasi adalah untuk saling mengenal antar sesama (ukhuwah), wadah
untuk menyalurkan aspirasi, tempat menyalurkan ide-ide kreatif pemuda,
menciptakan keshalehan sosial, dan sejumlah tujuan lainnya yang akan didapatkan
dengan organisasi. Yang jelas, dengan berorganisasi, maka tujuan yang sama
(perubahan) dapat dicapai secara bersama dengan wadah yang sama. Organisasi
boleh saja beda, maka untuk pemuda Solok
Selatan, harus satu tujuan, yaitu demi perubahan. Kalau
tidak kita pemuda ini yang akan menggerakan maka kaum tua
sudah mulai kendor untuk menjadi penggerak. Maka dari itu, pemuda
harus bangkit dengan organisasi kepemudaan. Bangkitlah pemuda,
Solok Selatan butuh
sentuhanmu.
Oleh: Icol Dianto
Sumber: Harian Umum Haluan | SENIN 3 JUNI 2013
Sumber: Harian Umum Haluan | SENIN 3 JUNI 2013
0 Komentar