Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

LITERASI NEWS

ANALISIS NOVEL SANG PENCERAH: STRATEGI DAKWAH KH. AHMAD DAHLAN (PENUTUP)


ANALISIS NOVEL SANG PENCERAH: STRATEGI DAKWAH KH. AHMAD DAHLAN

Oleh,
Hari Candrawati, S.Sos.I




G.      PENUTUP
Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan tentang strategi dakwah kiai haji ahmad dahlan, maka penulis mengira perlu mengemukakan kesimpulan dan saran. Adapun kesimpulan dan saran penulis sesuai dengan hasil penelitian ini adalah.
1.      Kesimpulan
            Berdasarkan hasil penelitian, penulis menemukan bahwa strategi K.H Ahmad Dahlan lebih menekankan pada aspek pendidikan. Strategi ini dipilih karena K.H Ahmad Dahlan ingin mengadakan perubahan paradigma berpikir masyarakat. K.H Ahmad Dahlan melihat bahwa umat Islam di Kauman dan nusantara sedang mengalami kemunduran di bidang sosial, dan ekonomi. Penyebab kemunduran itu dikarenakan pendidikan masyarakat yang masih rendah, dan kalaupun para kiai memiliki ilmu yang tinggi akan agama, namun masih bersifat taklid.
            Dua persoalan penting, yaitu pendidikan yang rendah dan sifat taklid yang tinggi menyebabkan aplikasi hukum agama terasa sulit. Semua dianggap sakral yang tidak bisa ditawarkan lagi. Kehidupan beragama umat yang demikian, mendorong K.H Ahmad Dahlan yang telah lama belajar agama dan pembaharuan di Makkah kepada tokoh-tokoh pembaharu Islam, untuk mengadakan perubahan. Justeru itu, K.H Ahmad Dahlan memilih mengembangkan dakwah Islam melalui pendidikan karena pendidikan yang memadai akan merubah pola berpikir umat, selanjutnya akan merubah sikap dan perbuatan umat.
            Untuk melanjutkan cita-cita pembaharuan itu, K.H Ahmad Dahlan ikut bergabung dengan organisasi modern Budi Utomo yang bergerak di bidang pendidikan. Selain bergabung dengan organisasi modern, K.H Ahmad Dahlan juga aktif mengajar di sekolah Belanda Kweekschool, melanjutkan aktivitas keagamaan di Langgar Kidul untuk ibadah dan pengajian, mendirikan Madrasah Ibtidaiyyah Mu’alimin bernuansa modern, dan mendirikan organisasi Islam Muhammadiyah (Perkumpulan Muhammadiyah).
2.      Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1.      Melihat situasi umat waktu lalu, serba keterbatasan sarana dan prasarana, namun Kiai Ahmad Dahlan berhasil mengembangkan Islam, bahkan organisasi yang didirikannya masih hidup sampai saat ini. Maka dari itu, para dai yang hidup di era modern, canggih karena perkembangan teknologi, seharusnya mampu berbuat banyak untuk menyebarkan agama Islam.
2.      Mengingat strategi dakwah Kiai Ahmad Dahlan dalam membina kehidupan agama umat yang lebih menekankan pada aspek pendidikan, maka para dai dan cendikian muslim sewajarnya mengambil contoh. Jangan menyalahkan umat, tetapi berbuatlah dan berikan percontohan yang benar agar umat Islam tidak tersesat karena kurangnya pengetahuan. (h.7-- habis).


Posting Komentar

0 Komentar